Monday, October 12, 2009

MAS MONO

Ayam Bakar Mas Mono, lebih dari sepuluh tahun yang lalu namanya mungkin tidak dikenal oleh siapapun. Namun sekarang Mas Mono merupakan nama restoran ayam bakar yang terkenal di Jakarta. Selama 10 tahun terakhir, cabang Ayam Bakar Mas Mono telah mencapai 12 cabang, dengan omset Per cabang ±11 juta / hari. Omset yang didapatkan Mas Mono perbulannya 330 Juta. 60 Juta perbulan / cabang. Dapat dibayangkan betapa suksesnya usaha ini, dimulai dari membuka sebuah lapak kecil dengan menumpang di salah satu jalanan Ibukota. 

LATAR BELAKANG SI PEMILIK

Bekalnya ijazah SMA. Mengawali perjuangannya dengan menjadi office boy dan jualan roti pisang keliling. Namun hanya berselang delapan tahun Agus Pramono mampu menjadi juragan ayam bakar yang omsetnya ratusan juta perbulan. Filosofi hidup itulah yang dimaknai secara mendalam oleh Agus Pramono, Bos Ayam bakar Kalasan ( Mas Mono ) yang kini mempunyai tujuh outlet dan tersebar di berbagai wilayah di jakarta dan melayani jasa catering untuk Anteve, Trans TV dan TV7.
Sempat di tempa kerasnya hidup di ibukota selama lebih dari satu dasawarsa, akhirnya Mas Mono, dimekian akrab disapa oleh para pelanggannya, bisa menjadi juragan ayam bakar. Dalam sehari tak kurang dari 600 ekor ayam ia sajikan untuk para pelanggannya, yang terentang dari golongan bawah sampai atas.
Mono hijrah dari madiun ke jakarta pada tahun 1994, setamat dari sekolah menengah atas di kota brem tersebut. Di jakarta Ia bekerja sebagai karyawan restorant cepat saji California Fried Chicken sebagai cooker.

Tiga tahun kemudian atau 1997 ia keluar dari CFC, untuk memegang operasional rumah makan yang melayani jasa catering even-even khusus. kebetulan pada tahun itu, properti mengalami booming sehingga banyak sekali peluncuran perumahan-perumahan yang membutuhkan jasa catering. NAmun perjalanan hidup, tak ubahnya air yang pasang surut. akhir tahun 1997 atau awal 1998, krisis ekonomi mendera kawasan ASIA, termasuk Indonesia.Penyelenggaraan event-event yang semula booming, mulai lesu. Order yang mula antre, berubah total, nyaris tak ada satupun order yang masuk.
Kunci sukses, kata Mono, adalah penerapan dari kata-kata mutiara yang sering diucapkan oleh banyak orang “Dimana ada kemauan di situ ada jalan. mungkin kata-kata itu sangat sederhana dan mungkin setiap orang sudah tahu tentang itu. tetapi kalau benar-benar di terapkan bisa menuntun hidup seseorang kearah yang lebih baik.
Kisah perjalanan hidup A Pramono (35) mirip cerita sinetron. Dia anak kedelapan dari sepuluh bersaudara. Belasan tahun lalu, ketika pria kelahiran Madiun ini mengadu nasib ke Ibu Kota Jakarta, ia memulainya dengan menjadi office boy di sebuah perusahaan swasta. Lalu ia beralih menjadi pedagang ayam bakar di pinggir jalan. Ternyata sukses. Kini Pramono sudah menjadi miliarder yang memiliki banyak usaha.


Beberapa tahun kemudian usaha Ayam Bakar Mas Mono berkembang pesat. Dia mempunyai 12 cabang dalam kurun waktu delapan tahun dan dalam satu hari bisa menjual 1.000 ekor ayam. Per cabang Mas Mono bisa mendapatkan ±11 juta / hari. Omset yang didapatkan Mas Mono perbulannya 330 Juta. 60 Juta perbulan / cabang.
Mas Mono mempunyai 5 supplier ayam. Setiap supplier mempunyai porsinya masing – masing. Dimana setiap supplier di tentukan berapa ekornya. Penjualan ayam perhari mencapai 300 ekor ayam. 1 ekor ayam dapat dijadikan 4 potong.
Mas Mono sudah punya standart operasional prosudur dan memakai system FIFO (First In First Out). Disetiap cabang memiliki karyawan ±30 orang. Mereka menerima standart gaji UMP sesuai dengan UU tenaga kerja No.13/2003 (1.100.000). Syarat menjadi karyawan tidaklah harus menjadi sarjana, yang penting mempunyai semangat kerja keras dan optimis. 



1 comment: